Sabtu, 01 Desember 2018

 Konsep Nilai Uang terhadap Waktu



Hasil gambar untuk Konsep Nilai Uang terhadap Waktu

Konsep nilai waktu uang pada dasarnya mengungkapkan bahwa uang yang anda terima sekarang berbeda nilainya bila dibandingkan dengan uang yang anda terima satu bulan dari sekarang misalnya. Pengaruh waktu terhadap nilai uang (the time value of money) di masa yang akan datang menyangkut penanaman dana ke dalam suatu investasi, baik investasi jangka pendek maupun jangka panjang. Berdasarkan pengaruh waktu nilai uang akan berubah di waktu yang akan datang kalau jumlahnya sama, hal ini disebabkan karena perkembangan perekonomian di mana masyarakat semakin tahu arti perkembangan perekonomian dan bagaimana dampaknya terhadap harga-harga secara umum. Oleh karena itu pengertian dari nilai uang terhadap waktu adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.
Konsep nilai waktu dari uang adalah bahwa setiap individu berpendapat bahwa nilai uang saat ini lebih berharga daripada nanti. Sejumlah uang yang akan diterima dari hasil investasi pada akhir tahun, kalau kita memperhatikan nilai waktu uang, maka nilainya akan lebih rendah pada akhir tahun depan. Jika kita tidak memperhatikan nilai waktu dari uang, maka uang yang akan kita terima pada akhir tahun depan adalah sama nilainya yang kita miliki sekarang.
3.1 PERTIMBANGAN PENGEMBALIAN TERHADAP MODAL
Pengembalian modal merupakan rasio yang digunakan dalam bidang keuangan, penilaian, dan akuntansi. Beberapa hal dalam mempertimbangkan pengembalian terhadap modal diantaranya :
  1. Modal awal
  2. Modal yang diinvestasikan selama tahun tertentu
  3. Laba bersih dari pendapatan operasional
dapat dirumuskan :     {\displaystyle ROIC={\frac {{\textrm {Net\ Operating\ Profit}}-{\textrm {Adjusted\ Taxes}}}{Invested\ Capital}}}
Keterangan : 
ROIC                 = Rasio Pengembalian Modal
N/O/P                 = Laba Usaha
A/T                     = Pajak
Invested Capital = Nilai buku modal yang diinvestasikan
3.2  Asal Mula Bunga

Menurut Hubbard (1997) dalam Laksmono (2001), bunga adalah biaya yang harus di bayar peminjam dana. Menurut Kem dan Guttman (1992) seperti di uraikan Laksmono (2001) menganggap suku bunga merupakan sebuah harga, dan sebagai mana harga lainnya maka tingkat suku bunga yaitu:


1). SUKU BUNGA NOMINAL, yaitu suku bunga yang dapat di amati di pasaran.
2). SUKU BUNGA RIIL, yaitu suku bunga yang secara konsep di ukur tingkat pengembaliannya setelah dikurangi inflansi.
3). SUKU BUNGA JANGKA PENDEK yaitu suku bunga yang jatuh tempo (Maturity) satu tahun atau kurang.
4). SUKU BUNGA JANGKA PANJANG yaitu suku bunga yang jatuh tempo ( Maturity ) lebih dari satu tahun.
3.3 Bunga Sederhana 
Adalah bunga yang dibayarkan hanya pada pinjaman atau investasi pokok saja. Jumlah uang dari bunga sederhana merupakan fungsi dari variabel-variabel :
  1. Pinjaman pokok
  2. Tingkat bunga per tahun
  3. Lamanya waktu meminjam
Untuk menghitung bunga sederhana :
I = P (i)(n)
Dimana :
I = jumlah bunga sederhana
P = pinjaman atau tabungan pokok
i = tingkat bunga
n = jangka waktu
jika pinjaman (P) dan tingkat bunga (i) adalah suatu nilai tetap, maka besanya bunga tahunan yang diperoleh adalah konstan. Oleh karena itu, total pembayaran pinjaman yang harus dilakukan pada akhir periode pinjaman F, sebesar :
            F = P + i

3.4 Bunga Majemuk 
Bunga majemuk (commpoud interest) adalah bunga yang sudah dihasilkan ditambahkan ke uang pokok pada akhir tiap-tiap periode pembayaran bunga dan kemudian ikut dipakai sebagai dasar untuk menentukan besarnya bunga pada periode berikutnya. Bunga majemuk dihitung berdasarkan saldo terakhir setelah pembungaan

3.5  Konsep Keekivalenan

Untuk menjelaskan konsep ekuivalensi,missal seseorang meminjam uang sebesar Rp.1000 dan sepakat untuk mengembalikan dalam jangka waktu 4 tahun dengan suku bunga 10%. Terdapat banyak cara untuk membayarkan kembali pokok pinjaman dan bunga untuk menunjukkan konsep ekuivalensi. Ekuivalensi disini berarti semua cara pembayaran yang memiliki daya tarik yang sama bagi peminjam.
TahunJumlah Pinjaman pada Awal TahunBunga Pinjaman untuk Tahun TersebutTotal Pinjaman pada Akhir TahunPinjaman Pokok yang DibayarkanTotal Pembayaran pada Akhir Tahun
Cara 1 : Pada setiap akhir tahun dibayar satu per empat pinjaman pokok ditambah bunga yang jatuh tempo
110001001100250350
275075825250325
350050550250300
425025275250275
250025010001250
Cara 2 : Pada setiap akhir tahun dibayar bunga yang jatuh tempo, pinjaman pokok dibayarkan kembali pada akhir tahun ke-4
1100010011000100
2100010011000100
3100010011000100
41000100110010001100
4000400110010001400
Meskipun total pembayaran kembali uang pinjaman berbeda menurut caranya, tetapi bisa ekuivalen satu sama lain merupakan konsep yang penting dalam ekonomi teknik. Ekuivalensi tergantung pada:
  1. Tingkat suku bunga
  2. Jumlah uang yang terlibat
  3. Waktu penerimaan dan/atau pengembalian uang
  4. Sifat yang berkaitan dengan pembayaran bunga terhadap modal yang ditanamkan dan modal awal yang diperoleh kembali.
Jika tingkat suku bunga konstan pada 10% untuk cara pembayaran apa pun, maka semua cara pembayaran tersebut ekuivalen. Seorang bisa secara bebas meminjam dan meminjamkan pada tingkat suku bunga 10%. Tidak ada bedanya apakah pokok pinjaman dibayarkan dalam umur pinjaman atau baru dibayar kembali pada akhir tahun ke-4.
3.6  Notasi dan Diagram/Tabel Arus Kas
Arus kas (cash flow) adalah aliran nilai atau dana moneter yang digunakan sebagai biaya (inputs) untuk menghasilkan keutungan (output). Arus kas (cash flow) tersebut dihasilkan dari sebuah proyek investasi. Cara termudah untuk pendekatan masalah-masalah dalam analisis ekonomi adalah menggambar sebuah gambar atau diagram yang harus menunjukkan 3 hal, yaitu:
1. Interval waktu yang dibagi ke dalam jumlah yang sesuai dari periode yang sama.
2. Semua arus pengeluaran kas (deposito, pengeluaran, dll) dalam masing-masing periode.
3. Semua arus pemasukan kas masuk (penarikan, pendapatan, dll) pada setiap periode.
Untuk menyederhanakan subjek pada analisis ekonomi, ada beberapa simbol-simbol (notasi) yang diperkenalkan untuk mewakiliberbagai macam arus kas dan faktor-faktor bunga. Berikut ini adalah simbol-simbol yang digunakan:

P = nilai atau jumlah mata uang pada waktu sekarang ($).
F = nilai atau jumlah mata uang pada waktu yang akan datang ($).
N = jumlah dari periode bunga.
i = tingkat suku bunga per periode (%).

3.7 Tidak diketahui nilai awal, diketahui nilai akan datang
Jika (1 + i)^n dipindahkan ke ruas kanan diperoleh :
P =  F(1+i)^-n    
P = Ekuivalen masa sekarang
F = Ekuivalen masa akan datang
i = Tingkat bunga per periode
Bentuk disebut Single Payment Present Worth Factor (factor nilai saat ini pembayaran tunggal), dan dapat ditulis dengan symbol fungsional (P/F,I,n) Besarnya (P/F,I,n) untuk berbagai I dan n dapat dilihat pada tabel bunga.
Simbol fungsional tersebut dibaca “cari P dimana F diketahui pada bunga I per periode bunga untuk n periode bunga.” Perhatikan bahwa urutan dari P dan F dalam P/F adalah sama seperti dalam bagian awal dari persamaan 4, dimana besaran yang tidak diketahui, P, ditempatkan pada sisi sebelah kiri dari persamaan sedangkan besaran yang diketahui F ditempatkan di sebelah kanan persamaan.
3.8  Tidak diketahui nilai seragam, diketahui nilai awal
Tidak diketahui nilai akan datang, diketahui nilai awal Jika suatu jumlah P rupiah ditanamkan pada suatu saat sekarang dan i merupakan tingkat bunga per periode (keuntungan atau pertumbuhan), jumlahnya akan meningkat dari sebesar P menjadi P+Pi = P(1+i) pada akhir periode pertama; pada akhir dari dua periode besarnya akan meningkat menjadi P(1+i)(1+i) = P(1+i) 2; pada akhir dari tiga periode, besarnya akan meningkat menjadi P(1+i) 2 (1+i) = P(1+i)3; dan pada akhir dari n periode jumlahnya akan meningkat menjadi: F = P (1+i).
3.9 Tidak diketahui nilai akan datang, diketahui nilai awal
Nilai sekarang atau present value adalah berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu di masa yang akan datang. Present value atau nilai sekarang bisa di cari dengan menggunakan rumus future value atau dengan rumus berikut ini :

PV = FV ( 1 + r ) ^-n

Keterangan :

FV = ( Future value ( nilai pada akhir tahun ke n )
PV = ( Nilai sekarang ( nilai pada tahun ke 0 )
r = Suku bunga
n = Waktu ( tahun )
^ = tanda pangkat
     Rumus diatas mengasumsikan bahwa bunga di gandakan hanya sekali dalam setahun, jika bunga digandakan setiap hari, maka rumusnya menjadi:

PV = FV ( 1 + r / 360 ) ^-360 n

Untuk menggambarkan penggunaan rumus diatas , maka diberi contoh berikut ini :

Harga sepeda motor 2 tahun mendatang sebesar Rp 10.000.000. Tingkat bunga rata-rata 12% setahun. Berpa yang harus ditabung Agung saat ini agar dapat membelinya dua tahun mendatang, dengan asumsi:
Bunga dimajemukkan setahun sekali
Bunga dimajemukkan sebulan sekali
Jawab :
PV = Rp 10.000.000 ( 1 + 0,12 ) ^ -2 = Rp 7.971.939
PV = Rp 10.000.000 ( 1 + 0,12/12 ) ^ -12 ( 2 ) = Rp 7.875.661

3.10  Gradient seragam

Pada deret gradien, panjangnya periode adalah N, tetapi aliran kas dalam periode 1 adalah 0. Beberapa faktor yang mempengaruhi gradien antara lain nilai sekarang, anuitas, atau nilai masa akan datang.

P = G (P/G, i, N) atau G = P (G/P, i, N) (3.9)
A = G (A/G, i, N) atau G = A (G/A, i, N) (3.10)
F = G (F/G, i, N) atau G = F (G/F, i, N) (3.11)

Beberapa masalah arus kas melibatkan peneriman-peneriman atau pengeluaran-pengeluaran yang diproyeksikan agar meningkat atau berkurang. Jumlah secara konstan, G, pada setiap periode. Situasi itu dapat dimodelkan dengan suatu kemiringan/gradient yang seragam (uniformgradient/arithmetic gradient).
3.11 Suku Bunga terhadap waktu
Suku bunga merupakan harga yang dibayar untuk dana atau modal. Teori “loanable Funds” member penjelasan mengapa suku bunga naik atau turun. Fokus teori ini ada pada penawaran (supply) dan permintaan (demand) terhadap dana yang dapat dipinjamkan (loanable funds). Kurva penawaran untuk Loanable funds (Sf) memiliki kemiringan (slope) positif, sedangkan kurva permintaan untuk loanable funds (Df) memiliki slope negative. Perpotongan antara Df dan Sf menentukan tigkat suku bunga pada kondisi keseimbangan (equilibrium) sera jumlah dana yang dipinjamkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi supply dari loanable funds (Sf) adalah
  • Rumah Tangga (household)
Jika suku bunga tinggi atau penghasilan meningkat, tabungan rumah tangga semakin bertambah Sf meningkat;
  • Sektor Usaha (Business)
Kelebihan kas yang dapat diinvestasikan dalam jangka pendek akan meningkat Sf;
  • Pemerintah (Government)
Pemerintah memengaruhi supply dana melalui Bank Sentral ini merupakan faktor yang paling dominan dalam menentukan besar kecilnya Sf. Bank Sentral memengaruhi jumlah kredit yang tersedia da pertumbuhan penawaran uang (money supply) melalui operasi pasar terbuka (open market operation). Jika Bank Indoensia ingin menurunkan money supply, ia akan menjual SBI (Sertifikat Bank Indonesia) ke masyarakat, sehingga ada rupiah yang kembali ke Bank Indonesia, penawaran uang berkurang. Sebaliknya jika Bank Indoensia ingin menaikkan jumlah uang beredar, aia akan membeli SPBU (Surat Berharga Pasar Uang) dari masayarakat. Di AS bank sentral disebut Federal Reserve Bank (Fed) yang melakukan open market operation dengan cara menjual atau membeli Treasury Bills (surat Obligasi Jangka pendek dari pemerinta AS).
  • Investor Asing
Semakin banyak investor asing yang tertarok untuk memberikan pinjaman atau menginvestasikan dananya di suatu Negara, Sf akan naik.
Ke 4 faktor diatas juga mempengaruhi permintaan akan loanable funds (Df). Yaitu jika konsumsi rumah tangga meningkat, bila perekonomian membaik dan perusahaan memiliki banyak alternative investasi, kebutuhan modal meningkat, dan jika pemerintah menaikkan anggaran balanja, maka Df akan meningkat pula. Begitu juga apabila investor asing membutuhkan dana dari suatu Negara maka Df akan meningkat juga.
Kurva Sf dan Df tidak konstan tetapi berubah karena adanya perubahan pada faktor-faktor yang memengaruhinya.
Kurva Loanable Funds
curv
  1. Jika penawaran loanable funds bertambah, kurva Sf akan bergeser ke kanan (artinya pada suku bunga yang sama, semakin banyak dana yang ditawarkan). Demikian sebaliknya.
  2. Jika permintaan loanable funds bertambah, kurva Df akan bergeser ke kanan (artinya pada suku bunga yang sama, kurva Df akan banyak dana yang minati). Demikan sebaliknya
3.12 Tingkat suku bunga nominal dan suku bunga efektif
Bunga nominal adalah bilangan atau angka yang digunakan untuk menjelaskan tingkat suku bunga tahunan yang berlaku umum secara nominal. Penggunaan perjanjian-perjanjian yang dibuat untuk memungkinkan suku bunga untuk diatur secara khusus sehingga bunga dapat dibayarkan beberapa kali dalam satu tahun, missal per bulan, per dua bulan, per tahun, dan sebagainya.
RUMUS BUNGA NOMINAL
Suku bunga nominal :
r = i x M
dimana :
r = suku bunga nominal tahunan
i = suku bunga nominal per periode
M = jumlah periode majemuk per satu tahun
Bunga efektif adalah nilai aktual dari tingkat suku bunga tahunan yang dihitung pada akhir periode yang lebih pendek dari satu tahun dengan memakai suku bunga majemuk.
Tingkat suku bunga sesungguhnya akan lebih tinggi dari suku bunga nominal. Tingkat suku bunga efektif biasanya dinyatakan per tahun. Kecuali bila dinyatakan lain secara khusus.












referensi :
http://thesharenation.blogspot.com/2017/11/3-konsep-nilai-uang-terhadap-waktu.html
http://lazyuser12.blogspot.com/p/pendahuluan-nilaiuang-terhadap-waktu.html
https://batangsungkai.wordpress.com/2012/04/23/konsep-ekuivalensi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas softskill Universitas Gunadarma, program studi teknik elektro.

  SEKURITI SISTEM KOMPUTER A. SEKURITI SISTEM KOMPUTER Sistem  adalah suatu sekumpulan elemen atau unsur yang saling berkaitan dan memiliki ...